Pages

Subscribe:

Minggu, 25 Desember 2011

AKSI DEMO MAHASISWA TUNTUT BEASISWA BAGI MAHASISWA YANG TIDAK MAMPU

Kedatangan ratusan mahasiswa ini membuat halaman belakang gedung DPRD Kotim menjadi hiruk pikuk sambil sesekali diantara mereka melakukan orasi secara bergantian. Untuk menyampaikan aspirasi yang diusung mahasiswa yang berasal dari sejumlah badan eksekutif mahasiswa dikota sampit ini, hanya sebagian kecil peserta unjuk rasa yang dapat memasuki gedung untuk berdialog.

Bahkan banyak diantara mahasiswa yang terpaksa duduk lesehan dilantai hingga mendekati meja utama pimpinan sidang. Menyaksikan minimnya anggota dewan yang hadir, para mahasiswa berteriak dengan lantang mempertanyakan jajaran DPRD Kotim lainnya untuk mendengarkan aspirasi mereka. Beruntung suasana yang mulai memanas ini dapat dikendalikan oleh Rektor I Universitas Darwan Ali Sampit,Ali Kesuma.

Melalui agenda sidang yang di pimpin Wakil Ketua DPRD Kotim, Juanda, menyatakan agar peserta aksi unjuk rasa juga dapat menghormati lembaga DPRD, dengan menyampaikan aspirasi secara damai sehingga tujuan aksi unjuk rasa dapat tercapai.

Dalam paparan singkat yang disampaikan salah satu penanggungjawab demo yang juga rektor I Universitas Darwan Ali, Ali Kesuma, menyatakan dirinya prihatin dengan kondisi sosial dan ekonomi yang banyak dialami anak didiknya sehingga terpaksa berhenti kuliah ditengah jalan.

Seperti didaerah lainnya menurut Ali Kesuma, anggaran beasiswa cukup besar disediakan khususnya untuk membantu kalangan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin maupun yang berprestasi. Permasalahan bagi generasi penerus bangsa ini menurutnya harus secepatnya diambli langkah kongkrit.

Berikutnya secara bergantian para mahasiswa diberi kesempatan menyampaikan tuntutan mereka seperti yang disampaikan burhan Arifin dari BEM Universitas Darwan Ali Sampit. Menurut Burhan, dirinya prihatin dengan banyaknya mahasiswa yang tidak sanggup menempuh bangku perguruan tinggi akibat kesulitan ekonomi.
Kedatangan ratusan mahasiswa ini membuat halaman belakang gedung DPRD Kotim menjadi hiruk pikuk sambil sesekali diantara mereka melakukan orasi secara bergantian. Untuk menyampaikan aspirasi yang diusung mahasiswa yang berasal dari sejumlah badan eksekutif mahasiswa dikota sampit ini, hanya sebagian kecil peserta unjuk rasa yang dapat memasuki gedung untuk berdialog.

Bahkan banyak diantara mahasiswa yang terpaksa duduk lesehan dilantai hingga mendekati meja utama pimpinan sidang. Menyaksikan minimnya anggota dewan yang hadir, para mahasiswa berteriak dengan lantang mempertanyakan jajaran DPRD Kotim lainnya untuk mendengarkan aspirasi mereka. Beruntung suasana yang mulai memanas ini dapat dikendalikan oleh Rektor I Universitas Darwan Ali Sampit,Ali Kesuma.

Melalui agenda sidang yang di pimpin Wakil Ketua DPRD Kotim, Juanda, menyatakan agar peserta aksi unjuk rasa juga dapat menghormati lembaga DPRD, dengan menyampaikan aspirasi secara damai sehingga tujuan aksi unjuk rasa dapat tercapai.

Dalam paparan singkat yang disampaikan salah satu penanggungjawab demo yang juga rektor I Universitas Darwan Ali, Ali Kesuma, menyatakan dirinya prihatin dengan kondisi sosial dan ekonomi yang banyak dialami anak didiknya sehingga terpaksa berhenti kuliah ditengah jalan.

Seperti didaerah lainnya menurut Ali Kesuma, anggaran beasiswa cukup besar disediakan khususnya untuk membantu kalangan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin maupun yang berprestasi. Permasalahan bagi generasi penerus bangsa ini menurutnya harus secepatnya diambli langkah kongkrit.

Berikutnya secara bergantian para mahasiswa diberi kesempatan menyampaikan tuntutan mereka seperti yang disampaikan burhan Arifin dari BEM Universitas Darwan Ali Sampit. Menurut Burhan, dirinya prihatin dengan banyaknya mahasiswa yang tidak sanggup menempuh bangku perguruan tinggi akibat kesulitan ekonomi.

Padahal menurut Burhan, mahasiswa yang bersangkutan mempunyai prestasi akademik yang bagus di kampus sehingga sangat disayangkan yang bersangkutan terpaksa berhenti kuliah karena ketiadaan biaya.

Minimnya anggaran untuk beasiswa juga merupakan tuntutan peserta demo lainnya bernama Hendro, yang mengharapkan Pemkab Kotim bersama jajaran DPRD secara serius dapat menyikapi kondisi sosial bagi anak bangsa ini. Dirinya dengan tegas menuntut harus ada anggaran beasiswa yang lebih besar agar nasib mahasiswa yang tidak mampu dapat memperoleh hak yang sama dalam bidang pendidikan.

Seolah membuka lembaran masa-masa tersulit saat menempuh pendidikan dibangku kuliah pada masa lalu, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan Aset Daerah Kabupaten Kotim, Suhaidin Abdullah, dapat merasakan penderitaan mahasiswa dalam menuntut ilmu.

Padahal menurut Burhan, mahasiswa yang bersangkutan mempunyai prestasi akademik yang bagus di kampus sehingga sangat disayangkan yang bersangkutan terpaksa berhenti kuliah karena ketiadaan biaya.

Minimnya anggaran untuk beasiswa juga merupakan tuntutan peserta demo lainnya bernama Hendro, yang mengharapkan Pemkab Kotim bersama jajaran DPRD secara serius dapat menyikapi kondisi sosial bagi anak bangsa ini. Dirinya dengan tegas menuntut harus ada anggaran beasiswa yang lebih besar agar nasib mahasiswa yang tidak mampu dapat memperoleh hak yang sama dalam bidang pendidikan.

Seolah membuka lembaran masa-masa tersulit saat menempuh pendidikan dibangku kuliah pada masa lalu, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan Aset Daerah Kabupaten Kotim, Suhaidin Abdullah, dapat merasakan penderitaan mahasiswa dalam menuntut ilmu.

Bahkan tanpa terduga, Suhaidin hanyut dalam kesedihan hingga butiran airmata menetes saat mendengar keluh kesah para mahasiswa. Dirinya dengan tegas sangat merespon tuntutan mahasiswa dengan menganggarkan beasiswa sebesar 5 Milliar untuk tahun anggaran 2012 mendatang tentunya dengan persetujuan Legislatif. Tak pelak pernyataan ini disambut penuh suka cita para peserta unujk rasa yang memenuhi ruang rapat DPRD Kotim.

0 komentar:

Posting Komentar